Halo Sobat. Lama tidak bersua. Apa kabar? Semoga semuanya sehat dan bahagia. Kali ini saya tergelitik untuk menulis tentang sebuah film berjudul Little Women. Sebenarnya ini film lama tapi tidak terlalu lama juga. Film ini rilis tahun 2019. Saya nonton di netflix beberapa hari lalu. Sebenarnya saya sudah pernah coba nonton sebelumnya tapi hanya sedikit di awal lalu tidak saya teruskan.
Saya justru tahu film ini karena sebelumnya nonton Little Women versi korea. Film versi korea ini terinspirasi dari novel Little Women karya Luisa May Scott. Jalan ceritanya berbeda karena dibuat misteri. Dan pemeran wanitanya hanya 3 kalau tidak salah ingat. Sedangkan di film versi hollywood ini ada 4 kakak beradik yaitu Meg, Jo, Beth, dan Amy. Tokoh sentralnya adalah Jo.
Memang kalau dilihat dari karakternya Jo ini paling baik sih dibanding yang lain. Walau sebenarnya semua unik dengan karakternya masing-masing dan punya bakat masing-masing. Jo ini tipikal wanita independen yang tidak kepikiran untuk menikah. Padahal ada pria kaya dan tampan yang sangat cinta dengan Jo yaitu Laurie yang diperankan Timothee Chalamet.
Kisahnya cukup tragis dan bikin mewek. Saat Laurie menyatakan cinta dan tidak peduli dengan apapun kondisi Jo yang dari kalangan orang biasa dan segala personaliti Jo, dia bisa menerima. Tapi satu hal bahwa Jo tidak bisa menerimanya. Dia tidak mencintainya.
Tapi kemudian ketika Jo merenung di rumahnya, dia pun bilang dengan ibunya bahwa apabila Laurie sekali lagi menyatakan cintanya dia akan menerima. Jo bahkan menuliskan perasaannya di dalam surat yang ia simpan di kotak surat di sebuah pohon.
Tibalah saatnya mereka bertemu setelah sekian lama. Jo sangat bahagia. Lalu menyatakan sesuatu bahwa dia akan menikah. Jo sangat kaget dan ia tidak jadi menyatakan perasaannya. Dia sangat kaget bahwa wanita yang akan dinikahi adalah adiknya sendiri. Jo berjanji mereka akan tetap berteman. Jo di sini sangat baik. Sangat realistis. Dia tidak menghancurkan hubungan adiknya.
Adiknya ini memang sudah jatuh cinta dengan sejak pertama kali melihatnya. Tapi saat itu dia masih remaja. Setelah beberapa tahun dia tumbuh dewasa, tinggal bersama bibinya yang kaya dan akhirnya menjadi seorang pelukis dan wanita yang elegan dia kembali bertemu . Posisi saat itu sudah ditolak oleh Jo dan menjadi pria yang suka mabuk dan bersenang-senang. Saat si si bibi meninggal, yang menemani.
Amy sendiri sudah punya calon pria yang akan menikahinya. Tapi kemudian Laurie bilang agar Amy jangan menikah dengannya. Amy marah. Amy bilang dia tidak ingin jadi yang kedua setelah Jo. Dia selalu menjadi bayangan Jo. Di sini dangat emosional scenenya dan saya bisa menerima apa yang dia rasakan dan lakukan. Tapi Amy sudah jatuh cinta dengannya sejak awal ketemu Laurie. Cinta tidak bisa bohong, akhirnya Amy putus dengan calon prianya diam-diam. Akhirnya mereka bersama.
Saya tidak menyalahkan kenapa Laurie akhirnya memilih adiknya. Menurut saya cukup realistis. Setelah dia ditolak Jo, dia juga tidak tiba-tiba langsung beralih ke Amy tapi ada waktu sekitar 3 tahun hingga akhirnya dia ketemu Amy lagi dan kemudian jatuh cinta padanya. Untuk Amy juga walau dia cinta dengan Laurie sejak lama tapi dia memilih untuk menikahi pria lain awalnya.
Dia berprinsip menikah dengan pria kaya. Hal itu tidak salah ya. Amy sendiri juga memang tumbuh menjadi wanita berkelas. Dan selamat buat Amy impiannya terwujud dapat pria kaya Laurie plus dicintainya. Amy ini sangat beruntung sih. Entah kenapa kisah Amy malah jadi lebih menarik di akhir ketimbang Jo. Di asal kita sebagai penonton dibuat kesal dengan sikap Amy yang belum dewasa. Tapi di akhir kita dibuat menjadi suka dengan Amy. Setidaknya bagi saya ya hehe.
Pada akhirnya Jo juga bahagia bertemu dengan pria lain.
Sebagai penonton saya juga bertanya kenapa si pengarang tidak membuat Jo bersama Laurie. Padahal mereka chemistry nya sangat bagus. Kalau dalam dunia nyata cocok banget. Tapi memang terlalu mudah ditebak kalau Jo sama Laurie akhirnya bersama. Mungkin pengarangnya ingin ending yang berbeda.
Ok Sobat sekian dulu ya. Kalau kamu belum menonton, film ini rekomen banget. Aku suka banget sih dengan ceritanya. Kisah 4 bersaudara perempuan ini real banget. Relate dalam dunia nyata. Dan tokoh-tokoh di sini masih bertindak realistis. Tidak yang ekstrem-ekstrem. Jadi masih masuk di akal dan emosinya mengena di hati. Selamat menonton. Bye.

No comments:
Post a Comment
leave your comment here!