Follow Us

Monday, April 6, 2020

Perpanjangan SIM di Kala Pandemi Corona

Halo sobat! Beberapa waktu lalu saya melakukan perpanjangan SIM. Memang sudah sejak lama saya antisipasi untuk perpanjangan SIM tapi selalu tertunda. Pada awalnya saya cari info dulu apakah bisa membuat SIM di wilayah tidak sesuai alamat KTP. Rupanya bisa sobat.

Saya datang langsung ke Polres. Kala itu bertepatan dengan kedatangan saya ke Polres menemani bos. Sekalian deh saya tanya. Saat itu saya diminta cek SIM lama saya. Wah, pas saya tidak bawa dompet pula. Tapi akhirnya saya bisa cek juga kok karena ada file scannya. Nah, rupanya setelah dicek, nama yang tertera di sistem bukan nama saya. Lah, nama siapa? Kok bisa? Namanya MUSAFIR. Entahlah saya juga tidak mengerti kenapa begitu. Heran juga.


Nah, kala itu kata pak polisi kalau saya tidak bisa perpanjangan tapi harus buat baru dengan catatan data yang lama dihapus. Wah, mesti buat baru ya. Berapa biayanya?

Okelah, tiba waktunya saya harus ke Polres untuk membuat SIM C. Sebelumnya selalu ragu mau datang. Dalam hati bertanya-tanya pelayanan SIM buka atau tidak ya karena kan bertepatan dengan instruksi WFH (work from home).  Polresnya sendiri selalu saya lewati setiap kali akan ke kantor. Tapi saya tidak pernah jadi belok ke arah sana. 

Akhirnya saya memantapkan diri kala itu hari jumat untuk berangkat ke Polres. Eh, sudah dekat ke Polres tiba-tiba hujan, lumayan basah sebagian baju saya. Waduh tidak enak kalau langsung ke Polres kan. Saya juga merasa tidak membawa cukup uang takutnya kurang, niat hati mau mampir atm. Tadinya sudah mampir atm tapi parkir penuh dan penuh orang juga jadinya lewat terus. Akhirnya saya lurus saja ke kantor kondisi kehujanan. Niat hati, sepulang dari kantor, saya mau ke Polres. Dan ternyata di tengah jalan hujan deras. Ya sudah akhirnya saya lurus pulang saja.

Nah, besok seninnya baru saya ke Polres lagi. Alhamdulillah cuaca cerah. Tiba di Polres saya ketemu pak polisi yang sama yang waktu itu mengecek SIM saya. Saya pun sudah membawa persediaan uang yang cukup. Di sana saya diminta KIR dulu ke dokter yang ada di Polres juga dengan membawa fotokopi KTP. Biaya KIR yang dikenakan sebesar 50 ribu rupiah.

Lalu saya cek SIM lama. Saya disuruh isi formulir awalnya tapi setelah SIM lama dicek di sistem, saya tidak perlu mengisi apa-apa. Kata pak polisi saya bisa perpanjangan. Lah kok? Ya sudah alhamdulillah.

Setelah itu sidik jari kedua tangan dan ambil foto. Barulah saya disuruh ke loket untuk membayar sebesar 120 ribu rupiah tunai. SIM baru saya pun langsung jadi. Lega... langsung pulang... hihi :)

Alhamdulillah lebih hemat. Tadinya saya perkirakan sekitar 350 ribu rupiah melayang kalau membuat SIM baru. 
Ngomong-ngomong, saya barusan mengecek tarif SIM di sebuah situs, SIM C cuma 100 ribu loh. Kalau 120 ribu itu SIM A. Lah, saya kan buat SIM C kok kena tarif SIM A. Waduh...
Sobat, kalau mau mengecek situsnya, silahkan link di bawah ya!

link tarif SIM 

No comments:

Post a Comment

leave your comment here!