Belum lama ini saya
merasa ada trend baru di sini. Hmm, pemandangan yang tidak biasa saya lihat.
Selama 4 tahun saya hidup di sini, baru sekaranglah saya melihat mulai banyak
orang bersepeda. Padahal semula, saya tidak melihat orang dewasa bersepeda. Paling
hanya anak-anak kecil yang main-main sepeda. Pemandangan yang biasa saya lihat
adalah orang-orang berkendaraan mobil atau sepeda motor.
Bahkan dulu ketika
awal-awal di sini saya (dan satu orang teman saya) jalan kaki ke kantor.
Alhasil, saya jadi tidak nyaman sendiri karena memang selain tidak ada orang
lain yang jalan kaki, saya tidak suka dengan mata orang-orang lewat berkendara
sepeda motor itu. Mereka lewat dari arah belakang saya tapi sempat-sempatnya
menoleh ke belakang (arah saya dan teman saya) seolah-olah tidak pernah melihat
orang jalan kaki saja. Lucunya, ketika saya jalan sendirian pulang kantor
pernah ada yang menawari tumpangan ke saya. Eh, tidak cuma saya tapi juga teman
saya satu lagi itu pernah mengalami juga ketika berangkat ke kantor. Mungkin
iba kali ya lihat orang jalan kaki hari gini. Hehehe
Nah, kembali soal
sepeda tadi. Mungkin mulai banyaknya sepeda akhir-akhir ini ada hubungannya
dengan Pemda. Tiap hari Jumat, di sini digalakkan bersepeda ke kantor untuk
pegawai Pemda. Bahkan kepemilikan sepeda semakin dipermudah dengan adanya
pemberian kredit sepeda oleh Pemda bagi pegawai Pemda tentunya. Tapi brosurnya
mampir juga ke kantor saya meski kantor saya bukanlah Pemda.
Tentu saja
penggalakan bersepeda jumat itu tidak berlaku di kantor saya hehehe. Biar
begitu, bos saya sudah punya sepeda baru. Begitu pula beberapa teman saya
sekantor juga sudah ada yang beli sepeda baru. Hmm, kena imbas rupanya.
Ah, tapi saya sudah
lebih dulu beli sepeda. Tepatnya setahun lalu, ketika itu saya merasa kesulitan
menemukan sepeda. Di tempat saya tinggal ternyata tidak ada yang menjual
sepeda, padahal di sinilah kecamatan inilah ibukota kabupaten berada. Akhirnya
saya cari ke dua kecamatan tetangga. Seperti yang pernah saya ceritakan,
kabupaten tempat saya tinggal ini jauh dari ibukota. Makan waktu sekitar 7 jam
untuk ke kota Bengkulu begitu pula ke Padang. Dan para pedagang di sini
rata-rata mengambil stok barang justru dari Padang.
Jadi, kemudahan
pembelian sepeda dari Pemda itu tidaklah berpengaruh bagi saya. Coba sudah ada
dari setahun lalu ya.... :(
Atau saya yang
terlalu cepat?
Hmm, kala itu saya
merasa kangen bersepeda. Rasanya sudah terlalu lama tidak pernah tahu rasanya
naik sepeda seperti apa. Hehe
bersepeda mnyngkan sekaligus menyehatkan... salam gowes!
ReplyDeleteyup! salam! :)
ReplyDelete