Percaya atau tidak... Saat menyusun skripsi, kita butuh “teman”. Yup! Orang yang bisa kita ajak share yang selalu mendukung kita. Ya.... Bisa siapa sajalah tergantung masing-masing orang...
Soalnya nih, saat skripsi, banyak sekali hal yang mesti dilalui.
So, saat kita merasa down, ada yang menguatkan.
Saat kita ingin curhat, ada yang mendengarkan.
Saat kita mau mencari referensi, ada yang menemani.
Saat butuh doa, ada yang mendoakan.
Pokoknya, tidak cuma yang di 'atas' deh yg kita butuhkan tapi the real one juga.
Kalau dengan teman-teman yang sama-sama lagi menyusun, kita pasti mikirlah mau curhat.
Mereka sama stress-nya kaya kita juga. Tidak tega kan? Paling-paling diskusi saja...
Syukur-syukur sih kalau semuanya lancar-lancar saja dari awal sampe akhir. Cuman, kan kita tidak tahu. Kadang nih, tahu-tahu data kita tidak mendukung teori. Terus harus cari alasannya apa. Kadang pula hipotesis bertentangan sama hasil yang didapat... Hal seperti ini yang nempaknya sepele, tapi nyatanya tidak loh kalau sudah mengalami sendiri.
2. Match dengan dosen pembimbing
Terus, mau kita bagaimana dan dosen pembimbing bagaimana. Kalau tidak match, bisa mandek (stuck) kita! Teman sebimbingan saya ada yang seperti itu. Terus dia milih menyerah. Tidak melanjutkan skripsinya. Sayang kan? Rugi waktu dan umur sih kata saya. Dia rela mengulang kuliah setahun lagi dan menyusun skripsi lagi.
Do u know? Semester 7 dan 8 di kampus saya tingkat stressnya tinggi! Kuliah paling berat! Pastinya beda sama kampus-kampus lain... di sini ada komprehensip yang mematikan! Serius! Saya tidak main-main. Kalau tidak lulus kompre, meski mengulang kuliah setahun. Kalau tidak lulus tahun depannya itu, drop out! Seram kan?
3. Kumpulkan tanda tangan
Di masa-masa penyusunan skripsi ini, banyak teman saya yang menyerah. Di kampus, buat ikutan seminar, mesti mengumpulkan tanda tangan dosen pembimbing minimal 10. Nah, yang tidak cukup, otomatis tidak bisa seminar! Buntutnya tidak bisa sidang. Ujungnya? Tidak lulus. Mesti mengulang kuliah setahun lagi. Terus, buat ikut sidang, minimal 12 tanda tangan dosen pembimbing plus 30 tanda tangan ikut seminar.
Sebenernya sih kampus bertujuan baik. Hal itu buat memonitor kemajuan skripsi mahasiswa. Setelah saya analisis nih, mayoritas mereka yang bermasalah tuh ya karena mereka sendiri yang buat. Saya yakin kok kalau dosen pembimbing tuh tidak akan menyusahkan mahasiswanya. Susah memberi tanda tangan? Ya kalau mahasiswa belum ada kemajuan, buat apa dikasi? Betul tidak? Tenang, banyak kok dosen yang murah memberi tanda tangan.
Ada juga tuh teman saya yang sayang sekali mesti mengulang. Dia tuh sudah ikut seminar dan mengumpulkan tanda tangan seminar. Tapi, pas giliran dia yang seminar, tidak datang! Rugi sekali kan? Ya ampyuuunnn...
4. Uji Statistik
Pokonya ada-ada saja deh masalahnya. Seringnya tuh statistiknya bagaimana. Alat statistik kan banyak sekali. Harus dikuasai benar apa yang kita pakai buat penelitian sosial (karena jurusan statistik sosial kependudukan). Apalagi fenomena sosial kan berubah-ubah terus... Kita sebagai peneliti harus jeli dengan perkembangan yang terjadi. Dan tentunya apa yang kita tulis. Jangan sampai Kita mengerti apa yang kita tulis. Jiplak sana-sini, bingung pas ditanya! Jangan deh...
5. Reference sebanyak-banyaknya
Makanya, cari reference sebanyak-banyaknya. Dan pastinya jangan lupa dibaca yah! Jangan senang mengumpulkan saja hehe. Dan jangan asal comot daftar pustaka punya orang. Nanti kalau ada penguji iseng nanya, kita tidak tahu, hancur deh kita! Mau?
Pfuuhhh... pelik ya! Tidak sebegitunya sih... tenang saja... Asal kita ikut jalur dan berusaha jadi orang yang jujur dan berusaha keras, insya allah tidak ada yang susah... Tahu-tahu selesai saja gitu...
6. Jangan malas!
Intinya, jangan malas! Pompa semangat lebih besar ribuan kali dari sebelumnya! Siapkan energi!
Jangan lupa makan kalau sedang mengerjakan skripsi. Jangan begadang atau sampai tidak tidur malam... nanti sakit tidak bisa sidang kan berabe tuh! Sayangi badan deh...
7. Tetap luangkan waktu untuk diri sendiri
Selangin waktu buat diri kita tetap nikmatin kesenangan kita. Bagus tuh untuk menyeimbangkan diri! Kalau kita suka nonton, ya nonton saja seperti biasa. Suka jalan-jalan? Ya silakan saja...
Yang penting, saat inspirasi nulis skripsi lancar, ya kebut tuh skripsi! Jangan sia-siakan...
Jangan tidak percaya ya kalau nulis tuh butuh inspirasi juga loh. Ga ngasal!
Bisa mood-mood-an gitu deh…
8. Kenali kemampuan diri dan kapan inspirasi muncul
Jeleknya, kalau inspirasinya itu datangya malam-malam (jadi tidak tidur kan?) Tahu sendiri kan kalau tidur malam itu paling efektif buat pergantian sel-sel tubuh kita. Makanya, penting tuh minum susu sebelum tidur (ko ngiklan? Hehe). Tapi, banyak teman yang inspirasinya malah datangnya malam-malam. Walhasil sakit deh! Masuk rumah sakit lagi...
Intinya, saat deadline harus sudah finish! Habis itu, tinggal santai-santai saja tuh mau melakukan apa... Asik kan...
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!