Follow Us

Showing posts with label review produk. Show all posts
Showing posts with label review produk. Show all posts

Saturday, August 5, 2017

Pakai Sensodyne Malah Ngilu

8/05/2017 10:35:00 AM 8 Comments



Saya ingin sharing tentang sensodyne. Bukan dalam rangka promosi loh ya. Tepatnya sekitar bulan maret 2017 saya mulai pakai sensodyne. Tak tahu kenapa ingin coba-coba.



Kalau di iklannya kan untuk gigi sensitif ya. Saya tidak tahu apakah gigi saya termasuk sensitif. Tetapi saya punya keluhan gusi berdarah tiap kali menyikat gigi semenjak SD. Mungkin itu gusi yang sensitif? Atau gusi yang tak sehat?

Yang membuat lebih tak nyaman itu gusi berdarah tiap kali puasa. Mengganggu sekali pokoknya karena saya khawatir tertelan. Tapi jika hari biasa (tak puasa) tak terasa berdarah. Atau saya yang tak sadar entahlah.

Sensodyne repair and protect ini pilihan saya pertama kali coba melihat-lihat beberapa pilihan. Dan ternyata harganya mahal (ukuran kantong saya). Waktu itu saya beli seharga 36.000. Padahal ukurannya tak besar.

Pertama coba sikat gigi, wuih kok justru ngilu gigi saya? Ini efek pasta giginya atau karena saya habis minum jeruk masam? Saya sempat tanya teman sekamar waktu ada pelatihan karena ternyata dia pakai sensodyne. Dia bilang dia tidak ngilu seperti saya. Baik-baik saja. Saya lihat varian sensodyne-nya ternyata memang beda.

Selanjut-selanjutnya, kok sama ya pasti ngilu tiap sikat gigi. Lalu saya coba tes pakai pasta gigi lain yang ada, loh ga kenapa-napa. Jadi?

Oke, setelah sensodyne repair and protect hampir habis, saya beli varian lain yang mint yang lebih murah. Setelah dicoba, saya kurang suka rasanya dan aromanya. Dan saya tidak ngilu saat menyikat gigi. Berarti memang ada yang beda dengan varian repair and protect. Mungkin karena mengandung novamin?

Dan yang amazing nih ya, beberapa hari setelah pakai, problem saya gusi berdarah sewaktu puasa berkurang. Alhamdulillah. Benar ini gegara sensodyne atau ? Entahlah ya. Kurang tahu pastinya.

Oya, sensodyne ini busanya sedikit. Beda dibanding pasta gigi yang sebelumnya saya pakai. Harga juga jauh lebih mahal.

Kamu mau coba juga? :)

Saturday, February 4, 2017

Mau Produk Gratis Hometester?

2/04/2017 04:27:00 PM 0 Comments



Hai hai! Saya mau bagi-bagi info buat kamu yang suka gratisan. Hometester menawarkan produk sampel gratis dari berbagai merk untuk kamu coba. Kamu hanya perlu duduk di depan gadget, isi formulir dan tunggu produk datang ke rumah kamu.

Caranya mudah banget. Simak!
1. Register ke website https://hometesterclub.com
2. Pilih produk yang mau kamu coba, isi formulirnya
3. Tunggu sekitar 3 mingguan pemberitahuan via email jika kamu beruntung
4. Tunggu produk datang
5. Coba produk dan beri review. 

Kalau pengalaman saya sendiri sih saya dapat produk Dove Hairfall Treatment Shampoo and Conditioner plus Body Wash Deeply Nourishing. Lumayan kan? Saya memang suka dove sih wanginya enak segar. 

Itu pertama register dapat produk tersebut. Padahal saya pikir tidak dapat karena sudah lama dari saya register tidak ada kabar. Tak tahunya... tiba-tiba dapat email pemberitahuan. Lalu ada mbak yang telpon saya nanya sudah terima belum produknya. Saya bilang belum. Eh, besoknya paket datang. Si mbaknya telpon lagi. Saya bilang sudah terima. Cepat banget.

Kalau teman saya sudah berkali-kali dapat. Hoki banget mereka. Semoga saya juga dapat lagi. Hehe. Aamiin.

Senang kan gratisan? 😊

Saturday, September 12, 2015

Shinzui and Purbasari

9/12/2015 03:41:00 PM 2 Comments


Halo readers.. Saya mau review produk lagi nih. Kali ini cuap-cuap dua produk yaitu lulur mandi Shinzui dan Purbasari. Untuk Shinzui sendiri saya pilih varian adzuki beans yang kemasannya imut-imut warna merah. Cantik! Jujur saya tertarik dengan warna merah makanya adzuki berhasil menarik tangan saya buat bawa pulang. Hehe.






Dari segi isi, tidak lembek namun juga tidak terlalu padat. Ada bintik-bintiknya warna pink. Butiran scrub-nya halus jadi tidak begitu terasa. Apabila krimnya digosok ke kulit mudah berubah menjadi semacam lintingan kecil-kecil dan rontok. Pertama kali saya agak jijik karena berasa seperti ada sesuatu yang jatuh dari kulit kita. Tapi itu cuma pikiran saya saja yang tersugesti. Lama-lama terbiasa. Malah itu semacam tanda kalau cara kerjanya Shinzui memang begitu. Dan artinya sel kulit mati dan kotoran di kulit kita terangkat. Kalau soal aroma sih saya suka. Hidung saya bisa menerima. Soft. Tidak menyengat. Segar. 

Sementara untuk Purbasari saya pilih yang mutiara. Segar aromanya saya suka. Lebih strong. Isi lebih lembek. Butiran scrub-nya lebih terasa. Apabila digosok ke kulit, butuh waktu agak lama untuk membentuk lintingan kecil-kecil yang kemudian rontok itu. Harus lebih kuat gosok-gosoknya. Tapi bisa jadi itu hanya saya saja. Hehe.




Kedua produk tersebut cepat kering. Ketika dibilas air sama-sama licin berminyak. Memang keduanya punya kandungan minyak. Mirip lotion kebasuh air. Tapi jauh lebih licin. Kalau tidak suka dengan licin minyak itu gampang saja loh readers tinggal dibersihkan dengan sabun mandi ketika mandi. 

Sensasi yang diperoleh setelah luluran adalah berasa bersih, wangi dan segar. Sugesti? Maybe. Silahkan coba sendiri ya! :)

Luluran dijadikan sebagai salah satu upaya merawat kulit. Boleh kan merawat pemberian Tuhan? Toh yang disarankan adalah dua kali seminggu. Tidak perlu menjadi beban. Kapan sempat ya lakukan. Terkadang kan sebagai cewek kita ingin memanjakan diri sendiri. Tanpa ada paksaan dari siapa pun. Atas kemauan sendiri dan atas dasar senang. Jadi, kita lakukan itu karena memang kita mau. Bukan karena disuruh-suruh atau pun karena ada motif untuk orang lain. Murni untuk kepuasan diri sendiri. Kalau orang lain (mungkin bagi pasangannya kalau yang sudah menikah) ikut senang ya anggap itu bonus atau efek samping. Alhamdulillah. Betul? :)

Kalau soal harga sih Purbasari ekonomis sekali, setengah harga Shinzui. Hemat! Cocok untuk wanita murahan. Maksudnya wanita penggemar produk harga murah. Tapi kualitas jelas tetap ok donk ya. :)

Thursday, September 10, 2015

Review Produk: Body Butter Tuberose and Shea Butter Mustika Ratu

9/10/2015 08:26:00 PM 0 Comments

Halo... Apa kabar readers? Lama tidak bertemu ya. Ada yang kangen saya? Hehe :)

Ternyata sudah setengah tahun saya tidak posting tulisan apa pun. Dan ternyata juga lebaran sudah terlewati. Jadi saya mau memanfaaatkan pertistiwa lebaran untuk mengucapkan mohon maaf lahir dan batin apabila ada kesalahan kepada readers. Biarpun lebarannya sudah lewat tapi momen maaf-memaafkan masih belum lewat. :)

Seperti biasa ya kalau lebaran pastilah saya pulang kampung ke Lampung. Tapi ada bedanya lebaran kali ini loh. Apa coba? Karena saya diantar sekeluarga balik ke Bengkulu sininya. Wah senangnya! :)

Biarpun mereka cuma sebentar sih tapi saya sudah senang. Sebenarnya saya justru merasa kasihan sekali dengan keluarga saya. Karena mereka pada mabok darat semua. Ada yang sakit di tengah jalan. Ada yang bergantian sakit satu per satu ketika sampai di sini juga. Tidak tega rasanya lihat mereka pada menderita begitu. Saking jauhnya perjalanan. :(

Dan komentar keponakan laki-laki saya begitu sampai di sini adalah "Cepat pindah, Tante!"

Haha seandainya saja semudah itu sayang...

Yah doakan saja... Aamiin mudah-mudahan segera...

Oya kali ini saya mau iseng-iseng review produk. Hehe. Ini bakal jadi produk pertama yang saya review. Bisa jadi ke depan bakal review produk-produk yang lain kalau ada waktu dan kemauan. :)

Dan produk itu adalah Body Butter Tuberose and Shea Butter Mustika Ratu. Saya tidak akan mendetail tapi sekedar sharing apa yang saya rasakan saja. Entah kenapa juga saya jadi membawa pulang itu produk dari raknya. Pasti ada something kan yang bikin penasaran?

Foto dok pribadi Reana
           

Berhubung tidak ada tester dan juga tidak bisa dibuka karena bersegel aluminium foil, jadi langsung dibeli saja. Ketika dibuka di rumah karena penasaran isinya, wah ternyata memang benar ya beda. Hehe. Apanya yang beda? Aromanya! Wuuusssshhh!!! Semerbak bau bunga sedap malam. 

Terus terang saja saya bukan penyuka bau yang menyengat biarpun itu bau wangi. Hidung saya sensitif dengan bau-bauan. Seringkali tidak tahan dengan wewangian dan justru bisa terima bebauan alami. Ini sudah saya rasakan dari kecil. Sampai sekarang masih sama.

Bunga Sedap Malam (Sumber: alamendah.org)

Jadi, saya ingin itu produk cepat habis haha. Wanginya itu tahan lama loh. Saya pakai malam hari menjelang tidur, keesokan siangnya saya pulang ketika istirahat kerja, eh masih kecium itu aromanya ketinggalan di kamar saya. Dahsyat kan?

Bau sedap malam itu mistis kalau kata saya. Jadi tidak mungkin sekali saya pakai ketika ke kantor. Mirip bunga ceplok piring baunya. Ada yang tau ceplok piring? Kalau bahasa Indonesinya Kaca Piring. Bunganya cantik berwarna putih dan semerbak. Ketika kecil dulu senang sekali kalau saya nemu kembang ceplok piring yang sudah mekar. Karena biasanya tersembunyi. Tau ada bunganya yang mekar karena baunya itu yang semerbak. Ceplok Piring biasa jadi tanaman pagar kalau di tempat tinggal saya dulu. Sekarang sih kayaknya sudah musnah. Nah di bawah ini gambar bunga ceplok piring warnanya putih dan bentuknya mirip mawar. Cantik ya. :)

Kaca Piring (Sumber: www.deherba.com)

Ada yang bilang bau sedap malam itu berasa pengantin. Agak-agak mirip melati gitu kan? Yah kalau ini saya tidak bisa komen hehe. 

Lalu soal body butter-nya sendiri bentuknya tidak sekental creme atau pun seencer lotion/serum yang biasa saya pakai. Yang jelas kandungan minyaknya itu banyak. Jadi ketika dipakai terasa sekali minyaknya di kulit. Berasa seperti ada lapisan lilin di telapak tangan. Tidak mudah meresap. Kalau terkena air juga masih terasa minyaknya. Tidak recommended ya dipakai di cuaca panas. Gerah! Lengket jadinya. 

Foto dok pribadi Reana


Memang body butter diperuntukkan kulit kering supaya terjaga kelembabannya makanya minyaknya lebih tinggi dibanding lotion dan creme. Makanya kalau saya sih masih prefer lotion atau creme atau serum saja yang cepat meresap dan kering di kulit jadi tidak lengket. Karena saya hidup di tempat yang cuacanya panas. Walau seharian saya kerja di tempat ber-AC, lotion masih sanggup kok melembabkan kulit saya hehe. Karena AC-nya memang tidak begitu dingin sih. Tapi tidak tahu ya kalau body butter merk lain mungkin berbeda.

Saya termasuk penyuka oles-oles kulit alias perawatan kulit tubuh dengan memakai lotion, creme atau serum. Minimal kulit jadi terawat, tidak kusam atau pun kering. Malu kan masa gadis kulitnya tidak terawat. Hehe. Efek semu kulit jadi lembut, kenyal, atau pun sehat sudah cukup menyenangkan hati saya. Minimal kalau berjabat tangan, terasa lembut. Banyak kan yang kulitnya terasa kasar ketika berjabat tangan? Malu tidak? Ada yang bilang kalau yang lembut itu karena tidak pernah kerja. Oh ya? Maybe. Tapi kalau kata saya sih karena dirawat. Hehe