Punya bos yang perfeksionis? Hm... Terkadang saya terlunta-lunta mengikuti apa maunya. So bad...
Meskipun saya menyadari kalau saya juga perfeksionis (dalam hal yang lain sih) tapi alangkah tidak enaknya punya atasan demikian juga. Kenapa? Entahlah.. Kadang kalau lagi ditekan (biasalah bawahan, nasib..) saya kesal. Tapi saya juga berpikir kalau tindakannya itu benar.
Contoh kecil saja ya, pihak pusat menginginkan data A dikirim. Eh, si bos mau tidak hanya data A tapi data C terkumpul. Data C adalah data keseluruhan yang merupakan gabungan A dan B. Coba? Bagaimana kalang kabutnya menuruti apa maunya sementara data A saja tidak gampang. Yang dalam otak saya sih, kita penuhi yang urgent dulu yang diminta pusat. Untuk C, setelah itulah.. Karena pemikiran saya seperti ini, mungkin saya tidak bakat jadi pemimpin ya? Heheh.
Meskipun saya menyadari kalau saya juga perfeksionis (dalam hal yang lain sih) tapi alangkah tidak enaknya punya atasan demikian juga. Kenapa? Entahlah.. Kadang kalau lagi ditekan (biasalah bawahan, nasib..) saya kesal. Tapi saya juga berpikir kalau tindakannya itu benar.
Jadi? Ya itu tadi.. Orang perfeksionis menuntut segala sesuatunya berjalan sesuai pemikirannya sendiri. Sementara mungkin dia tidak melihat kondisi orang lain di luar sana. Yang dia mau kesempurnaan. Jadi nomor satu...
Contoh kecil saja ya, pihak pusat menginginkan data A dikirim. Eh, si bos mau tidak hanya data A tapi data C terkumpul. Data C adalah data keseluruhan yang merupakan gabungan A dan B. Coba? Bagaimana kalang kabutnya menuruti apa maunya sementara data A saja tidak gampang. Yang dalam otak saya sih, kita penuhi yang urgent dulu yang diminta pusat. Untuk C, setelah itulah.. Karena pemikiran saya seperti ini, mungkin saya tidak bakat jadi pemimpin ya? Heheh.
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!